Penyalahgunaan Narkotika
Pada awalnya,
narkotika digunakan untuk keperluan medis, terutama sebagai bahan campuran
obat-obatan dan berbagai penggunaan medis lainnya. Narkotika banyak digunakan
dalam keperluan operasi medis, karena narkotika memberikan efek nyaman dan
dapat menghilangkan rasa sakit sementara waktu, sehingga pasien dapat dioperasi
tanpa merasa sakit. Pada pemakaiannya di bidang medis, dibutuhkan seorang
dokter ahli untuk mengetahui kadar yang tepat bagi manusia, karena obat-obatan
yang termasuk narkotika mempunyai efek ketergantungan bagi para pemakainya.
Penyalahgunaan narkotika dilakukan secara sembarangan tanpa memerhatikan dosis
penggunaannya. Pemakaiannya pun dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
dihirup asapnya, dihirup serbuknya, disuntikkan, ataupun ditelan dalam bentuk
pil atau kapsul. Pengguna yang kecanduan, merusak sistem saraf manusia, bahkan
dapat menyebabkan kematian. Berikut adalah contoh zat-zat yang termasuk dalam
kategori narkotika.
a. Heroin
Heroin adalah jenis
narkotika yang sangat keras dengan zat adiktif yang cukup tinggi dan bentuk
yang beragam, seperti butiran, tepung, atau pun cair. Zat ini sifatnya
memperdaya penggunanya dengan cepat, baik secara fisik ataupun mental. Bagi
mereka yang telah kecanduan, usaha untuk menghentikan pemakaiannya dapat
menimbulkan rasa sakit disertai kejang-kejang, kram perut dan muntah-muntah,
keluar ingus, mata berair, kehilangan nafsu makan, serta dapat kehilangan
cairan tubuh (dehidrasi). Salah satu jenis heroin yang banyak disalahgunakan
dalam masyarakat adalah putauw.
b. Ganja
Ganja mengandung zat
kimia yang dapat memengaruhi perasaan, penglihatan, dan pendengaran. Dampak
penyalahgunaan diantaranya adalah hilangnya konsentrasi, meningkatnya denyut
jantung, gelisah, panik, depresi, serta sering berhalusinasi. Para pengguna
ganja biasanya melakukan penyalahgunaan ganja dengan cara dihisap seperti
halnya tembakau pada rokok.
c. Ekstasi
Ekstasi termasuk jenis
zat psikotropika yang diproduksi secara illegal dalam bentuk tablet ataupun kapsul.
Jenis obat ini mampu mendorong penggunanya berenergi secara lebih bahkan di
luar kewajarannya. Hal ini menyebabkan pengguna berkeringat secara berlebih
juga. Akibatnya, pengguna akan selalu merasa haus dan bahkan dehidrasi. Dampak
yang ditimbulkan dari pengguna ekstasi, di antaranya diare, rasa haus yang
berlebihan, hiperaktif, sakit kepala, menggigil, detak jantung tidak teratur,
dan hilangnya nafsu makan.
d. Shabu-Shabu
Shabu-shabu berbentuk
kristal kecil yang tidak berbau dan tidak berwarna. Jenis zat ini menimbulkan
dampak negatif yang sangat kuat bagi penggunanya, khususnya di bagian saraf.
Dampak yang ditimbulkan dari pengguna shabu-shabu di antaranya penurunan berat
badan secara berlebihan, impotensi, sariawan akut, halusinasi, kerusakan
ginjal, jantung, dan hati, stroke, bahkan dapat diakhiri dengan kematian.
Shabu-shabu dihirup asapnya. Para pecandu biasanya mengonsumsi shabu-shabu
dengan menggunakan alat yang dikenal dengan sebutan bong.
e. Amphetamin
Amphetamin merupakan
jenis obat-obatan yang mampu mendorong dan memiliki dampak perangsang yang
sangat kuat pada jaringan saraf. Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan obat
ini, di antaranya penurunan berat badan yang drastis, gelisah, kenaikan tekanan
darah dan denyut jantung, paranoid, mudah lelah dan pingsan, serta penggunanya
sering bertindak kasar dan berperilaku aneh.
f. Inhalen
Inhalen merupakan salah
satu bentuk tindakan menyimpang dengan cara menghirup uap lem, thinner, cat,
atau sejenisnya. Tindakan ini sering dilakukan oleh anak-anak jalanan yang
lazim disebut dengan ngelem. Penyalahgunaan inhalen dapat memengaruhi
perkembangan otot-otot sarat, kerusakan paru-paru dan hati, serta gagal
jantung.
No comments:
Post a Comment